Aku
selalu saja ingin orang yang mencintaiku pergi manakala ia memang sudah
tak lagi mencintaiku. Aku ingin ia selalu dapat mengatakan sejujurnya
ketika rasa itu hilang. Tanpa mengungkapkan kelemahan, tanpa menyumpah
serapah segala kekurangan.
Meski harus merasa pedih, lebih baik jika Ia yang tak lagi menyayangiku itu pergi. Aku tidak akan pernah ‘membelinya’ dengan cinta sejati yang kupunya. Apalagi dengan harta yang masih kukejar sepanjang jaman.
Meski sakit untuk sementara, kuingin selalu ia berbahagia. Dengan atau tanpaku. Walau tak selalu seketika lebih baik setelah pergi dariku, kuyakin kelak Ia pasti akan belajar sesuatu, dan mulai bisa mengerti apa yang harusnya Ia cari.
Dan ketika itu terwujud, aku sudah cukup berbahagia melihatnya berproses menjadi Orang yang lebih baik. Bahwa seseorang yang kucintai telah berubah menjadi lebih baik. Dengan atau tanpaku.
Meski harus merasa pedih, lebih baik jika Ia yang tak lagi menyayangiku itu pergi. Aku tidak akan pernah ‘membelinya’ dengan cinta sejati yang kupunya. Apalagi dengan harta yang masih kukejar sepanjang jaman.
Meski sakit untuk sementara, kuingin selalu ia berbahagia. Dengan atau tanpaku. Walau tak selalu seketika lebih baik setelah pergi dariku, kuyakin kelak Ia pasti akan belajar sesuatu, dan mulai bisa mengerti apa yang harusnya Ia cari.
Dan ketika itu terwujud, aku sudah cukup berbahagia melihatnya berproses menjadi Orang yang lebih baik. Bahwa seseorang yang kucintai telah berubah menjadi lebih baik. Dengan atau tanpaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar